Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Klaim Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel, AS Harus Hadapi Risiko Dikucilkan

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Jum'at, 15 Desember 2017 |17:37 WIB
Klaim Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel, AS Harus Hadapi Risiko Dikucilkan
Umat Islam di Bangladesh turun ke jalan dalam aksi solidaritas kepada Palestina, menolak klaim AS bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dinilai sangat ceroboh serta tidak bertanggung jawab. Sebab, keputusan tersebut mengandung konsekuensi politik yang sangat berbahaya. Pernyataan tersebut diucapkan oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia Terpilih, Zuhair al Shun.

Ia menekankan bahwa Yerusalem adalah bagian integral dari Palestina yang sudah diakui oleh ratusan negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pengakuan AS tersebut, menurut Zuhair, memisahkan Negeri Paman Sam dari komunitas internasional.

"Pengumuman tersebut mendiskualifikasi AS dari peran sebagai mediator serta memiliki konsekuensi politik berbahaya. Pengumuman tersebut malah memisahkan AS dari seluruh komunitas internasional," ujar Zuhair al Shun dalam diskusi di Bengkel Diplomasi, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Menara Mayapada, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).

BACA JUGA: Yerusalem Adalah ibu Kota Palestina, AS Tak Berhak Berikan Pada Israel

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement