Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Putus dari Kalkulator, Mahasiswi ini Ingin Nikahi Tetris

Hotlas Mora Sinaga , Jurnalis-Rabu, 10 Januari 2018 |04:05 WIB
Putus dari Kalkulator, Mahasiswi ini Ingin Nikahi Tetris
Noorul Mahjabeen Hassan mengidap sindrom objectophilia atau cinta terhadap benda mati (Foto: Oddity Central)
A
A
A

FLORIDA - Setelah kehilangan pacarnya akibat kecelakaan fatal, seorang mahasiswi berusia 20 tahun asal Orlando, Florida, Amerika Serikat, ingin menikahi permainan Tetris. Adapun mantan pacarnya itu merupakan sebuah kalkulator bernama Pierre.

Noorul Mahjabeen Hassan, memang suka bermain Fractal Tetris Huracan. Ia mengidap sindrom objectophilia atau bisa tertarik, cinta, dan berkomitmen kepada benda mati. Hassan berharap dapat menyebarkan kesadaran dan pemahaman mengenai seksualitasnya.

"Saya tidak melakukan apa pun atau apapun yang membahayakan. Apa masalahnya? Mereka pikir itu aneh, tapi saya meminta mereka untuk memberi saya satu alasan kuat mengapa saya harus tidak berkencan dengan Tetris, dan mereka tidak bisa melakukannya," katanya, seperti dilansir dari Oddity Central, pada Rabu (10/1/2018).

Sebelumnya, Hassan memang punya hubungan romantis dengan iPod dan monorel. Kini ia telah menjalin komitmen dengan Tetris selama lebih dari satu tahun dan berencana untuk menikahi mesin permainan ini setelah lulus kuliah.

Ia awalnya bermain game bernama Smash Run. Namun suatu hari ia mendengar ada permainan Tetris. "Saya pikir itu bagus. Setiap kali saya mendengarnya saya ingin bermain Tetris," kata perempuan 20 tahun itu.

Seiring berjalannya waktu, ia mulai jatuh cinta. "Saya pikir Tetris begitu cantik, dia sempurna, dan dia merangsang pikiran Anda," kata Hassan.

Hubungan aneh itu dimulai sejak September 2016. Sejak saat itu, ia selalu terbayang akan permainan Tetris. Bahkan, ia bisa memainkannya selama 12 jam sehari di Gameboy-nya. Hubungannya sangat intim, sehingga ia membawanya ke kamar tidur. Adapun ruang pribadinya itu juga dipenuhi benda-benda bertema Tetris, seperti perabotan hingga bantal.

"Saya menikah dengan Tetris dan akan melakukan upacara yang sah dengan teman-teman. Saya ingin semua orang berada di sana. Semua itu akan resmi setelah kami bertukar batu dan aku mengatakan 'Saya mencintaimu dan ingin membuktikannya kepada Anda' dan memanggil diri saya sendiri Tetris," katanya.

Hassan hanya tertarik pada benda-benda yang dianggapnya sebagai laki-laki. Menurutnya, hetero-objectum-seksual adalah pilihan daripada sebuah fetisisme.

"Saya rasa jelas ada perbedaan besar. Sebuah fetisisme bersifat seksual sedangkan objectum seksual lebih romantis. Anda memiliki perasaan menggebu dan punya ikatan emosional dengan objek itu, saya tidak pernah tertarik pada manusia," kata Hassan.

Berbicara soal mantan kekasihnya, yaitu kalkulator, Hassan mengaku sering memainkan lidahnya di tubuh kalkulator itu. "Saya suka menghasilkan bilangan acak dan mengalikannya. Hubungan intelektual juga sangat banyak. Dia kalkulator - bagaimana mungkin tidak," katanya.

Hubungan dengan Pierre (nama kalkulator itu) kandas karena ia membersihkannya. "Saya sakit hati hingga tak terlukiskan saat ia mati. Saya kehilangan dia dan harus mendapatkan penggantinya," kata Hassan.

Adapun keluarga Hassan begitu tertekan untuk memahaminya. Semakin buruk karena Hassan telah menemukan komunitas online yang aktif mendukungnya.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement