PRABOWO Subianto masih menjadi nama terkuat sebagai penantang Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Namanya selalu menduduki peringkat kedua dalam survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Selain itu, nama Susilo Bambang Yudhoyono kerap membayangi dua tokoh yang bertarung secara head to head itu pada Pilpres 2014. Tokoh lain yang juga kerap muncul diurutan lima besar, adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang juga sempat menjadi peserta konvensi Partai Demokrat pada 2014, serta Gatot Nurmantyo yang baru saja melepas jabatannya sebagai Panglima TNI.
Dari sejumlah nama tersebut, mungkin hanya Prabowo yang terang-terangan akan kembali maju pada perebutan kursi RI 1. Meski sampai saat ini belum ada keputusan resmi, pada 3 Desember 2017, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Fadli Zon sempat meramalkan Prabowo akan menjadi Presiden RI pada 2019.
Berikut ini rangkuman sejumlah tokoh yang kemungkinan menjadi penantang atau pun sebagai pendamping Jokowi versi Okezone pada Pilpres 2019:
1. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Dua periode menjadi pemimpin negeri ini, membuat nama Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono kembali muncul sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.
Berasar hasil survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median), elektabilitas SBY menembus angka 8,4 persen. Angka tersebut memang masih jauh dari dari Jokowi (49,4%) maupun Prabowo (21,7%). Namun, hasil tersebut tentu bukan menjadi rujukan utama lantaran ada gelaran Pilkada serentak tahun ini yang kemungkinan bisa mendongkrak elektabilitas tokoh melalui pasangan yang diusung Demokrat.
Hingga saat ini langkah SBY sendiri, pun belum memberikan sinyal kuat apakah dirinya akan kembali maju sebagai capres atau kembali mengambil posisi seperti 2014, di mana partainya sebagai. penyeimbang dengan tidak mendukung Jokowi maupun Prabowo kala itu. Atau, ia memiliki langkah lain dengan memajukan Agus Harimuti Yudhoyono (AHY) yang sebelumnya sudah "pemanasan" di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017?
2. Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
Nama Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini memang kurang dilirik masyarakat bila berdasar pada hasil survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga. Tapi, di sejumlah daerah sejumlah relawan telah mendeklarasikan diri agar pria yang karib disapa Cak Imin itu untuk maju sebagai Cawapres dengan disandingkan dengan Jokowi maupun Prabowo. Bahkan, ia juag diusulkan sebagai Capres berpasangan dengan Agus Yudhoyono sebagai Cawapresnya.
Dalam beberapa kesempatan, ia pun terang-terngan serius dan siap jika diusung sebagai Cawapres. Baik untuk mendampingi Jokowi atau Prabowo pada Pilpres 2019.
"Bagus, bagus itu!" adalah ucapan Presiden Jokowi saat ditanya soal peluang Cak Imin sebagai Cawapresnya pada Pilpres 2019.
(Baca Juga: Jokowi Sambut Baik Usulan Duet dengan Cak Imin di Pilpres 2019)
Memang belum ada kepastian apakah pernyataan Jokowi saat menjajal kereta bandara bersama Cak Imin itu bakal terwujud. Tapi yang perlu diingat, tidak ada yang tidak mungkin dalam politik.
3. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Putra sulung SBY ini memang baru menjajal politik praktis di Pilgub DKI 2017 dengan berpasangan dengan Sylviana Murni kala itu.
Tapi namanya langsung muncul di deretan teratas sebagai capres yang diinginkan masyarakat dalam sejumlah survei. Belum lama ini Indo Barometer pun merilis hasil survei, jika Agus menjadi Cawapres Jokowi, memiliki elektabilitas sebesar 48,6%.
Usai kalah di Pilgub DKI, AHY pun mendirikan lembaga bernama The Yudhoyono Institute dan langsung road show ke sejumlah daerah di tanah air.
Apakah hal tersebut dilakukan untuk mempersipkan diri pada Pilpres 2019? "Ini bukan kampanye!" jawab Agus usai memberikan kuliah umum di Aceh beberapa waktu lalu.
4. Gatot Nurmantyo
Usai melepas jabatan sebagai Panglima TNI, nama Gatot kerap disangkutpautkan pada dunia perpolitikan. Tak cuma sebagai Capres maupun cawapres pada Pilpres 2019, Gatot pun dikabarkan dilirik sejumlah partai untuk diusung sebagai cagub maupun cawagub pada Pilkada Jawa Tengah 2018.
Bila berpegang pada hasil survei dan penilaian sejumlah pengamat politik, nama Gatot bisa menjadi ancaman serius pada Pilpres 2019. Gatot dinilai bisa bersaing atau dianggap mumpuni jika disandingkan dengan sejumlah nama tokoh kawakan lainnya.
"Apapun yang diminta negara, apapun saya berikan. Tidak akan saya menghindari (soal Pilpres) itu," ujar Gatot saat ditanya soal apa langkah selanjutnya yang akan diambil usai pensiun.
5. Prabowo Subianto
Nama Ketum Partai Gerindra ini memamng masih memiliki pemilih loyal dari Pilpres 2014 silam. Prabowo pun selalu menempel ketat Jokowi dalam berbagai survei yang dilakukan berbagai lembaga.
Bahkan, saat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei dengan menduetkan Prabowo sebagai Cawapres Jokowi pada Pilpres 2019, hasilnya pun mencapai 67%. Bila angka tersebut menjadi kenyataan, pasangan yang bersaing pada Pilpres 2014 itu tentu jadi pemenang.
Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono nampaknya tak terima dengan hasil survei SMRC tersebut. Pasalnya, elektabilitas Prabowo dalam survei tersebut jauh di bawah Jokowi dan partainya kalah dengan Golkar yang terus didera kasus hukum.
Sementara, persiapan yang dilakukan Prabowo untuk Pilpres 2019 memang belum nampak. Sebab, ia bersama Gerindra tengah sibuk memperispkan untuk bertarung di Pilkada serentak 2018. Beberapa daerah yang telah dipilih calon pepimpinnya adalah Jawa Barat dengan Cagub Sudradjat, Sudirman Said di Jateng, dan Moreno Soeprapto di Jatim.
(Baca Juga: 67% Warga Setuju Prabowo Jadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019)
6. Anies Baswedan
Sepupu dari penyidik senior KPK Naovel Baswedan ini dinilai bisa menjadi salah satu pesaing Jokowi untuk mempertahankan tampu kepemimpinannya sebagai orang nomor satu di Indonesia. Bila Anies berhasil meraih kursi RI 1, catatan sejarah pun terulang, Gubernur DKI menjadi Presiden RI.
Namun, Anies mengaku masih fokus mengurus Ibu Kota dan tak mauberandai-andai soal Pilpres 2019. "Saya urusi Jakarta," kata
Anies belum lama ini. Dulu, Jokowi pun mengatakan hal serupa. Ia berkata "Enggak mikir," saat ditanya wartawan soal Pilpres 2014. Namun, kenyataannya dirinya menjadi Presiden setelah mengalahkan Prabowo Subianto.
"Garis saya menjadi Gubernur. Bahwa dulu ada Pak Jokowi yang kurang dari lima tahun menjadi gubernur lalu menjadi presiden, jangan ditarik-tarik ke saya. Itu garis beliau," kata Anies menanggapi hal itu.
(Baca Juga: Anies Baswedan, Jakarta dan Pilpres 2019)
(Angkasa Yudhistira)