"Anak enggak butuh bisa menggambar, baca tulis, menghitung di usia segitu. Buat apa punya anak bisa baca tulis dan menggambar di usia dini tapi jiwanya terganggu? Buat kasih makan ego orangtua untuk bangga sama anak dengan cara yang salah?" kritiknya.
Dirinya bahkan mencantumkan tabel soal perkembangan pola pikir anak menurut persepsi Teori Piaget. Di situ dijelaskan bahwa anak baru bisa berpikir konkret di usia tujuh tahun.
"Yuk berhenti ikut-ikutan tren bisnis untuk menyekolahkan anak sedini mungkin. Anak enggak butuh itu, anak butuh orangtuanya bukan PAUD yang memaksa anak bisa calistung (baca tulis hitung-red). Salam sadar," tulis Jiemi.
Cuitan dokter muda itu tak pelak menuai cibiran warganet. Terlebih akunnya tersebut kini sudah di-locked. Namun, tetap saja tangkapan layar (screenshot) testimoninya soal PAUD kadung tersebar di dunia maya hingga menjadi perbincangan netizen.
(Baca juga: Kapolres Bengkulu Ringkus Penjambret, Netizen Sebut Gayanya Mirip Soekarno)
"Orangtua yang kurang memahami (mungkin karena kurang sosialisasi program skolah juga) akan seperti dokter ini, yang ternyata sudah di-lock profile-nya hari ini yang mengatakan bahwa PAUD itu bisnis berkedok pendidikan anak usia dini. Hiks," tulis Linda Patimasang.