Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menakar Peluang Kemenangan Pasangan Esthon-Chris di Pilgub NTT

Adi Rianghepat , Jurnalis-Kamis, 11 Januari 2018 |12:44 WIB
Menakar Peluang Kemenangan Pasangan Esthon-Chris di Pilgub NTT
Esthon F dan Chris Rotok (foto: Adi R/Okezone)
A
A
A

KUPANG - Usai sudah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur (NTT) menanti kedatangan pasangan bakal calon untuk mendaftat sebagai calon peserta dalam kontestasi lima tahunan di provinsi berbasis kepulauan itu.

Meskipun baru akan ditutup pada Rabu 10 Januari 2018 pukul 24.00 Wita, namun kerja KPU di tahapan ini sudah usai. Hal itu karena empat pasangan calon yang digadang dan dijagokan gabungan partai politik pemilik kursi di DPRD NTT telah selesai mendaftar.

(Baca Juga: Usai Daftar ke KPU, Pasangan Esthon-Chris Jalani Pemeriksaan Kesehatan)

Para pasangan calon masing-masingnya saat ini tengah mengikuti tahapan pemeriksaan kesehatan fisik, psikologis serta penyalahgunaan obat terlarang dan narkotika di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTT.

Esthon Foenay-Chris Rotok (foto: Adi R/Okezone)

Empat pasangan yang mendaftar dan dinyatakan lolos ikut tahapan selanjutnya oleh KPU NTT masing-masing pasangan Esthon Foenay-Chris Rotok yang diusung Partai Gerindra, PAN dan Partai Perindo. Pasangan Beny K Harman-Beny Litelnoni yang diusung Partai Demokrat, PKPI dan PKS. Pasangan Marianus Sae-Ny Emiliana Nomleni yang diusung PDIP dan PKB, serta pasangan Viktor Laiskodat-Josef Naisoi usungan Partai NasDem, Golkar dan Partai Hanura.

Banyak opini berseliweran di jagad NTT menakar peluang menang empat pasangan calon pemimpin wilayah seribu nusa ini. Hal itu sangat beralasan, karena empat pasangan ini lengkap mewakili kepentingan suku dan agama serta etnis yang beragam di daerah yang berpulau-pulau ini.

Terpetetakan konstelasi dua pulau besar Timor dan Flores yang mewakili kepentingan etnis Timor dan Flores. Bukan sekadar itu, empat bakal calon dan pasangannya juga melambang kolaborasi agama mayoritas yaitu Katolik dan Protestan.

Memang kondisi ini sudah menjadi keniscayaan setiap kali pelaksanaan pesta demokrasi rakyat lima tahunan daerah itu. Sebut saja pasangan Esthon-Chris adalah paket yang mewakili etnis Timor Protestan dan Chris etnis Flores Katolik. Hal sama juga yang terjadi di pasangan Viktor-Josef. Sementara pasangan Marianus-Ny Emi adalah hasil 'perkawinan' Flores Katolik dan Timor Protestan. Hal sama juga untuk pasangan Beny Harman-Beny Litelnon.

Dalam konteks itu banyak pendapat menyatakan pertarungan akan sangat ketat dan akan memberi warna tersendiri dalam kontestasi ini. Meskipun begitu masing-masing pasangan punya keyakinan menang dengan indikator program kerja dan pola pendekatan kontistuen.

"Jujur kami sudah kerja dan sudah sampai ke tengah masyarakat. Kami sudah menyerahkan semuanya kepada putusan rakyat untuk memilih dan kami yakin pasangan kami yang akan dipilih," kata Esthon Foenay.

Menurut dia, dari aspek peta kekuatan Timor Flores, Katolik dan Protestan, polarisasi pemilih dalam konteks pemilih emosional akan terbagi merata untuk empat pasangan calon ini sesuai konstruksi peta yang ada. Namun, jika hal ini disentuh dengan pendekatan pengalaman, rekam jejak dan integritas, maka para pemilih rasional akan menjatuhkan pilihan ke pasangan Esthon-Chris.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement