Marhaban berujar, sepuluh tahun yang silam, Ceuraceu dilarang dikunjungi bagi pasangan yang bukan muhrim. Hal itu ditakutkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. "Tidak bisa dikontrol, karena jauh dari keramaian masyarakat," ujarnya.
Namun, kini Ceuraceu sudah dibuka untuk semua orang. Tempat wisata ini dikelola oleh aparatur dan pemuda gampong setempat. Ketika ada pengunjung yang bercampuran antara laki-laki dan perempuan maka akan didampingi oleh warga gampong.
Pengunjung tengah berfoto di Ceuraceu di tingkat tiga (Foto: Khalis/Okezone)
“Kalau pemerintah membuat akses jalan yang bagus untuk wisata ini, tentu itu merupakan terobosan yang sangat bagus, maka akan memudahkan masyarakat untuk mengontrol pengunjung,” pungkas Marhaban.
Tempat ini sangat cocok bagi Anda yang suka traveling. Jika ke Ceuraceu jangan lupa bawa mie instan untuk disantap di bawah air terjun ini. Juga bagi Anda yang suka fotografi, juga cocok ini untuk mengisi frame kamera Anda, seperti Eki ini. Tunggu apalagi, ayo ke Aceh Bara Daya!
(Khafid Mardiyansyah)