Hasil penyelidikan menyatakan bahwa penyebab bencana tersebut adalah kegagalan pada segel ‘O-ring’ di salah satu dari dua tangki bahan bakar roket. Segel elastis itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena temperatur udara yang cukup dingin di daerah sekitar saat peluncuran. Musibah Challenger adalah kecelakaan besar pertama yang menimpa pesawat ulang-alik milik AS.
Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, memutuskan untuk tidak mengirim astronot ke luar angkasa selama lebih dari dua tahun usai kecelakaan tersebut. Keputusan diambil dalam rangka memperbaiki sejumlah fitur di dalam pesawat ulang-alik yang akan digunakan terbang ke luar angkasa.
Misi luar angkasa kembali dilanjutkan pada September 1988 yang ditandai dengan peluncuran pesawat ulang-alik Discovery. Musibah yang menimpa pesawat luar angkasa baru terjadi lagi pada 1 Februari 2003 ketika Columbia pecah di udara saat memasuki atmosfer bumi.
(Wikanto Arungbudoyo)