Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Front Pembebasan Islam Moro Ingin Belajar Perdamaian dari Indonesia

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 01 Februari 2018 |18:02 WIB
Front Pembebasan Islam Moro Ingin Belajar Perdamaian dari Indonesia
Menlu RI Retno LP Marsudi menerima delegasi Front Pembebasan Islam Moro Filipina (MILF), Kamis 1 Februari 2018. (Foto: dok. Kemlu RI)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu) Retno Marsudi hari ini menerima kunjungan delegasi kelompok Front Pembebasan Islam Moro (MILF). Kunjungan yang dilakukan Kelompok politik dari Filipina itu ke Jakarta adalah untuk mempelajari proses perdamaian yang telah sukses dilakukan Indonesia di Aceh

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno menyatakan dukungannya terhadap upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai perdamaian di wilayah FIlipina Selatan. Wilayah mayoritas Muslim di Filipina itu telah bertahun-tahun dilanda konflik antara Pemerintah Filipina dan kelompok separatis yang ingin memisahkan diri.

"Menlu RI menyampaikan dukungan terhadap upaya-upaya yang telah dilakukan di FIlipina Selatan untuk mencapai perdamaian. Menlu juga memberikan dorongan agar semua pihak termasuk MILF berkontribusi untuk pembangunan perdamaian dan terus menjaga perdamaian," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir dalam press briefing di Kementerian Luar Negeri, Kamis (1/2/1018).

MILF yang sebelumnya bergerak sebagai kelompok separatis yang ingin menjadikan Filipina Selatan sebagai daerah otonomi, saat ini bekerja erat dengan Pemerintah Filipina setelah kedua belah pihak sepakat untuk berdamai pada 2014. Perjanjian damai antara MILF dengan Manila yang ditandatangani pada 24 Januari 2014 di Kuala Lumpur itu juga membuka jalan untuk pembentukan daerah otonomi di Filipina Selatan yang disebut sebagai "Bangsamoro".

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte tahun lalu menyatakan akan berupaya mempercepat proses pembentukan "Bangsamoro" dengan harapan perdamaian di wilayah sarat konflik itu akan dapat tercapai.

Indonesia sendiri tidak asing dengan MILF karena aktif membantu proses perdamaian di Filipina Selatan sejak 1990-an. Indonesia juga terlibat dalam international monitoring team di Filipina Selatan. Saat ini ada 84 personel dari Indonesia yang dikirim ke Filipina Selatan, termasuk dari tim garuda maupun personel sipil.

Selain bertemu dengan Menlu RI, delegasi MILF juga bertemu dengan wakil dari beberapa organisasi Islam, termasuk Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Delegasi tersebut juga akan bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement