Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pasangan Esthon-Chris Bantah Isu Mundur Dalam Pilgub NTT

Adi Rianghepat , Jurnalis-Rabu, 07 Februari 2018 |12:23 WIB
Pasangan Esthon-Chris Bantah Isu Mundur Dalam Pilgub NTT
Esthon Foenay-Chris Rotok. Foto Okezone
A
A
A

KUPANG - Menjelang pleno penetapan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung 27 Juni mendatang, pasangan Esthon Foenay-Chris Rotok diisukan mengundurkan diri dari konstestasi lima tahunan di provinsi berbasis kepulauan itu.

Pasangan bekas birokrat tulen itu bahkan dikabarkan pecah dan bubar. "Siapa bilang kami mundur. Kami ini petarung dan siap mengikuti semua tahapan ini hingga pemngutan dan penghitungan suara nanti sesuai jadwal yang sudah ditetapkan," kata Esthon Foenay, Rabu (7/2/2018).

Wakil Gubernur periode 2008-2013 itu megatakan isu mundur dan bubarnya pasangan Esthon-Chris di pilgub NTT 2018 ini dimainkan oknum lawan politik untuk memancing reaksi publik semakin menjauh dari pasangan ini dengan penilaian inkonsisten.

Bahkan lebih jauh dari itu isu itu hanya mau melemahkan simpatisan dan semua pendukung yang saat ini sedang bekerja keras di lapangan. "Ritme kerja tim dan relawan sedang tinggi dan masif dan itu dipandang ancaman bagi pihak lain sehingga isu ini dipakai untuk menurunkan semangat dan kinerja tim itu," kata Esthon.

Esthon mengatakan sekali memutuskan maju bertarung di pesta demokrasi rakyat lima tahunan di provinsi selaksa nusa itu, akan terus maju apapun tantangannya. “Sekali memutuskan maju akan tetap maju. Maju tak gentar, mundur tidak gemetar,” tegasnya.

Esthon bahkan mengajak seluruh kandidat dan masyarakat NTT untuk tetap menjaga tata nilai dan etika politik yang baik, karena semua yang maju pada Pilgub NTT adalah bersaudara.

“Mari kita jaga persahabatan dan persaudaraan. Hidupkan jembatan persaudaraan dan persahabatan,” kata Ketua DPD Partai Gerindra NTT itu.

Esthon juga meminta semua pihak agar tidak menyebarkan informasi bohong yang adalah isu sesat sebagai taktik membunuh lawan. Namun semua pihak harus tetap menjaga keharmonisan dan tetap menjaga suasana aman dan damai. “NTT yang sudah miskin secara ekonomi, jangan dinodai dengan miskin persahabatan,” ujarnya.

Ketua KPU NTT Maryanti Luturmas Adoe terpisah mengaku sesuai jadwal lembaga penyelenggara pilkada itu telah menetapkan jadwal penetapan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada 12 Februari 2018 mendatang.

Penetapan itu dilakukan setelah KPU melakukan berbagai tahapan penelitian dan verifikasi berkas syarat calon dan pencalonan masing-masing pasangan calon saat mendaftar pada 8 Januari sampai 10 Januari 2018 silam.

Setelah penetapan dilanjut penarikan nomor urut pada 13 Februari 2018 dan pada 14 Februari akan dilakukan deklarasi kampanye damai sebelum memasuki masa kampanye yang dijadwal 15 Februari hingga hari jelang pemungutan suara pada 27 Juni mendatang.

Dalam pelaksanaan Pemilihan gubernur dan wakil gubernur di NTT 27 Juni 2018 ini diikuti empat pasangan, masing-masing Esthon Foenay-Chris Rotok yang diusung Partai Gerindra, PAN dan Perindo. Pasangan Marianus Sae-Emiliana Nomleni diusung PDIP dan PKB.

Pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat-Yos Nae Soi usungan Partai NasDem, Golkar dan Hanura, serta pasangan Benny K Harman-Beni Litelnoni diusung Pargai Demokrat, PKPI dan PKS.

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement