"Saya selalu ingatkan Pak Fary Francis untuk teruslah melayani dan membangun infrastruktur di seantero republik ini, tetapi jangan lupa kampung halaman NTT. Mumpung ketua komisi dari NTT, maka harus diberi prioritas dan porsi lebih dalam pembangunan infrastruktur baik program maupun anggaran," kata Esthon.
Sementara itu sosok Pius Lustrilanang adalah kader Gerindra yang juga Wakil Ketua Komisi IX menangani kesehatan. Melaluinya, kata Esthon, selalu diminta agar pembangunan sarana kesehatan ditingkatkan dan promosi kesehatan ibu dan anak terus dilakukan.
Tidak heran banyak rumah sakit dan puskesmas di NTT dibangun. Anggaran kesehatan meningkat dan asuransi kesehatan digagas dan diperjuangkan. "Kerja sama dengan BPJS ditingkatkan dan didorong lebih menjangkau masyarakat kecil di pelosok-pelosok desa," kata Esthon.
Di konteks fakta ini, Esthon mengatakan akan melanjutkannya di lima tahun ke depan jika terpilih menjadi gubernur.
"Kami punya komitmen ubtuk melakukan hal ini kepada masyarakat karena kami sudah buktikan," kata bekas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTT itu.
Dalam perhelatan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT 2018, KPU menetapkan empat pasangan calon masing-masing Esthon Foenay-Chris Rotok, Marianus Sae-Emiliana Nomleni, Benny K Harman-Beni Litelnoni serta pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat-Yos Nae Soi
(Rachmat Fahzry)