Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penyerangan Tokoh Agama, Anggota DPR: Kriminal Murni Kok Kejadiannya Ada di Mana-Mana?

Achmad Fardiansyah , Jurnalis-Jum'at, 23 Februari 2018 |06:36 WIB
Penyerangan Tokoh Agama, Anggota DPR: Kriminal Murni <i>Kok</i> Kejadiannya Ada di Mana-Mana?
Deding Ishak (tengah).
A
A
A

JAKARTA - Komisi VIII DPR RI Deding Ishak mengaku heran dengan aksi penyerangan terhadap tokoh agama yang terjadi secara beruntun. Dia pun ragu bahwa rentetan kejadian tersebut adalah kriminal murni, tanpa ada benang merahnya.

"Meskipun ada penjelasan dari Kabareskrim (Komjen Ari Dono) bahwa itu adalah adalah murni krimnal, tapi kalau menurut saya kalau kriminal murni kok ada di mana-mana, seperti Solo, Bandung, jadi harus dituntaskan karena ini kalau dibiarkan akan merusak dan merugikan pemerintah Jokowi-JK yang sebenarnya konsen membangun keberagaman," katanya kepada Okezone, Jumat (23/2/2018).

Deding bahkan menduga, aksi kekerasan yang mayoritas pelakunya disebut 'orang gila' adalah rekayasa sistematis. "Ini kalau dibilang kebetulan korbannya tidak hanya satu, ini merembet gini kayak ada rekayasa sitematis yah," ujarnya.

Deding menilai, aksi penyerangan ini hanya menimbulkan benturan di tengah masyarakat. "Dan ini meresahkan umat dan bangsa ini, terutama umat beragama karena korbannya tokoh agama, enggak hanya ulama, tapi juga pendeta, pastur dan yang lain," ucapnya.

(Baca juga: MUI: Sudah Saatnya Polisi Bertindak Keras terhadap Penyerang Tokoh Agama)

Oleh sebab itu, tidak heran masyarakat beranggapan bahwa aksi tersebut merupakan aksi kebangkitan komunisme di Indonesia. Masyarakat beranggapan bahwa komunis anti-terhadap keberadaan agama.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengungkapkan, pihaknya mengaku telah menerima laporan saat ini telah terjadi sebanyak 21 kali percobaan penyerangan terhadap ulama, tokoh agama, dan rumah ibadah yang telah terjadi hingga Februari 2018.

Meski demikian, mantan Panglima ABRI itu belum dapat memastikan apakah sejumlah serangan yang mayoritas dilakukan oleh orang dengan gangguan jiwa itu (ODGJ) dilakukan secara terencana.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement