Terkait adanya ceceran darah dari ruang makan ke lokasi dimana korban ditemukan tewas, Ambuka membenarkan hal tersebut. Namun pihaknya belum mengetahui alurnya.
"Kami belum bisa memastikan apakah korban jalan sendiri atau diangkat dari ruang makan ke belakang (taman belakang rumah, red)," ungkapnya.
Pihak kepolisian juga masih melakukan uji laboratorium terhadap barang bukti silet yang berlumuran darah yang ditemukan di atas galon di ruang makan serta barang bukti tali rafia yang terikat dari kaki kanan korban ke balkon lantai 3 rumahnya .
Sebelumnya, warga Perumahan Bukit Dieng Permai dikejutkan penemuan jasad purnawirawan mantan Wakapolda Sumatera Utara yang tewas bersimpah darah dengan kondisi kali terikat tali rafia hitam di taman belakang rumahnya pada Sabtu pagi 24 Februari 2018.
Diduga ia menjadi korban pembunuhan karena ditemukan sejumlah bercak darah di ruang makan yang berjarak 10 meter dari penemuan jasad korban.
(Angkasa Yudhistira)