Terakhir, Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra, dan Calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun, yang merupakan bapak dari Adriatma Dwi Putra. Keduanya ditangkap tangan karena diduga terjerat kasus dugaan suap terkait pengadaan barang dan jasa di Pemprov Kendari.
Febri mengatakan, sebenarnya pihaknya tidak perlu melakukan operasi tangkap tangan terhadap para kepala daerah itu. Namun memang, mereka diduga terbukti melakukan tindak pidana korupsi.
"Kalau orang-orang yang diingatkan atau dihimbau kemudian paham bahwa menerima suap itu bagian dari korupsi, nah itu kalau tidak paham dan masih melakukan maka kita tindak," imbaunya.
(Ulung Tranggana)