Konflik antara Fahri dengan Sohibul ini berawal dari pemecatan yang dilakukan Sohibul terhadap Fahri dari keanggotaannya di PKS. Tak terima, Fahri pun memperkarakan pemecatan ini di pengadilan, hingga akhirnya Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menguatkan putusan pengadilan negeri Jakarta Selatan yang memenangkan Fahri Hamzah.
Fahri merasa apa yang dilakukannya ini semata menyelamatkan partai yang turut didirakannya di awal era reformasi. "Sebab partai ini sedang dipimpin oleh orang yang gak beres. Orang yang enggak ngerti hukum, yang enggak ngerti konsekuensi dari kepemimpinan, membuat kader takut berinovasi," tuturnya.
"Mudah-mudahan ini bisa memperbaiki partai. Saya ingin partai ini baik. Kasian kadernya enggak berani ngomong. (Sohibul) mundur harusnya," tandasnya.
(Angkasa Yudhistira)