MALANG - Kematian perempuan asal Trenggalek ini sungguh tragis dan menghebohkan masyarakat. Pasalnya korban bernama Tukiyem (51) asal Desa Surenlor, Kecamatan Bandungan tewas dianiaya anggota keluarganya sendiri.
Dari informasi yang dihimpun Okezone, Tukiyem diduga dianiaya dan digelonggong air oleh tujuh anggota keluarganya hingga tewas pada Minggu 4 Maret 2018.
Kejadian bermula saat Minggu pagi, tujuh anggota keluarganya bertingkah layaknya orang kesurupan. Korban kemudian diinjak-injak dan mendapat penganiayaan bertubi-tubi.
Warga yang melihat tak berani menolong, mengingat para pelaku mengamuk dan berteriak-teriak. Akibatnya warga melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian, perangkat desa, dan TNI, yang bergegas mendatangi rumah yang bersangkutan.
Saat didatangi, kondisi Tukiyem sudah meninggal dunia, dengan kondisi tertutup kain sarung dan kepalanya ditutupi kaos berlumpur. Jasad korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri guna keperluan autopsi.
(Baca juga: Pembunuhan Ibu Muda di Semarang Dilatarbelakangi Dendam dan Sakit Hati)
Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Sumi Andana mengungkapkan dari hasil autopsi, korban meninggal dunia akibat kekerasan. Hal ini terlihat dari ditemukannya luka bekas goresan kekerasan pada mulut serta organ dalam korban.
"Kematian korban memang tidak wajar, itu berdasarkan hasil autopsi, ada aliran udara yang tertutup air. Ada kekerasan pada sekitar mulut, rongga paru-paru hingga dada terisi cairan air," ujar AKP Sumi Andana saat dihubungi, Selasa (6/3/2018).
Pihak kepolisian akhirnya menetapkan tujuh orang tersangka dari pihak keluarga yakni anak RA anak kandung korban, JB menantu korban, J adik kandung, dan 4 orang kerabat korban lainnya.
Terkait dugaan kesurupan yang membuat pelaku menganiaya korban, pihak kepolisian enggan menanggapi hal itu dan mengatakan hasil pemeriksaan pelaku dalam kondisi cukup baik.
"Kami tidak mengenal kesurupan. Nanti biar pengadilan yang membuktikan," tuturnya.
(Qur'anul Hidayat)