Ia membantah, bila setiap komunikasi politik Presiden Jokowi harus terlebih dahulu lewat dirinya. Sebab, fungsi dan peran Kemensetneg untuk mengurusi hubungan antarkelembagaan pemerintah bersama DPR dan partai politik.
"Fungsi saya di Kemensetneg kan mengurus hubungan kelembagaan dengan DPR, dengan lembaga negara, parpol. Itu kan tugas dan fungsi saya," ujarnya.
Meski demikian, mantan Rektor UGM itu memastikan akan terbuka apabila Kepala Negara meminta masukan-masukan terkait persoalan politik di Indonesia, termaksud menelaah Cawapres yang akan mendampingi Jokowi.
Pratikno menilai, keputusan sosok Cawapres Jokowi juga bergantung terhadap komunikasi dan masukan partai pendukung pemerintah bersama mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Tapi intinya bahwa itu keputusan Pak Presiden dengan mendengarkan parpol-parpol yang mencalonkan. Sekarang kan belum final," tandasnya.
(Awaludin)