JAKARTA – Sampah yang menumpuk di hutan mangrove, Muara Angke, Penjaringan akan diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bantar Gebang, Bekasi.
Kasudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Yusen Hardiman menyatakan, sudah ada sekitar 50 ton sampah yang diangkut menuju Bantar Gebang. Sampah itu nantinya akan dipilah mana sampah organik dan non organik.
"Jadi, untuk sampah yang dibuang ke Bantar Gebang itu yang non organik. Sampah organik, kita manfaatkan untuk media penanaman Manggrove," kata Yusen di hutan Mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (20/3/2018).
BACA: 50 Ton Sampah Berhasil Diangkut dari Hutan Mangrove Muara Angke
BACA: Anies Ikut Bersihkan Sampah di Hutan Mangrove Muara Angke

Selain itu, lanjut dia, pihaknya menginginkan produsen produk kemasan harus bertanggungjawab atas sampah plastik yang mendominasi sampah di hutan Mangrove Muara Angke tersebut.
"Kita ingin para produsen kemasan bertanggungjawab. Karena sampah di sini kebanyakan berjenis plastik," tuturnya.
Ia menjelaskan, untuk bentuk tanggungjawab itu, produsen kemasan bisa membuat program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satu program yang bisa dilakukan yakni pengolahan sampah kepada masyarakat.
"Kita ingin produsen itu harus duduk bareng bersama kita, agar nantinya tidak ada sampah di laut," ungkapnya.
(Rachmat Fahzry)