JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengimbau para pekerja migran yang hendak bekerja di Arab Saudi harus memperhatikan hal-hal yang dianggap sepele di Indonesia, namun di Arab Saudi amatlah berat. Ia mencontohkan jimat yang biasa dibawa jemaah haji ataupun pekerja migran Indonesia di Arab Saudi bisa membawa petaka.
Imbauan Fahri ini menyusul masih adanya 20 kasus migran Indonesia yang akan menghadapi eksekusi hukuman mati di Arab Saudi. Dari 20 kasus itu lima belas diantaranya terkait dengan kasus pembunuhan, sementara lima lainnya akan dieksekusi karena tersangkut kasus sihir.
(Baca Juga: Lima dari 20 TKI yang Akan Dihukum Mati di Arab Saudi karena Kasus Sihir)
"Himbauan pada pekerja kalau ke Saudi itu, jimat segala jangan dibawa itu juga penting untuk pekerja kita, ada 5 dalam kasus dari 20," ujar Fahri usai rapat konsultasi Tim Pengawas TKI DPR RI dengan pemerintah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/3/2018).
Menurut Fahri bagi negara-negara di Timur Tengah, hal-hal yang tidak logis tersebut dianggap sebagai salah satu bentuk sihir. Karenanya, mereka bisa terjerat hukuman yang cukup tinggi, bahkan hingga divonis mati.
"Bilang sama keluarga, jimat, tanda-tanda yang mencurigai, di sana tuh sensitif, bisa dilaporin, di sana ada hukumnya. Kalau di kita ada jimat di dada enggak ditangkap. Disana jadi catatan," imbau Fahri.
Sebelumnya Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan khusus untuk kasus tuduhan sihir, peluang untuk mendapatkan maaf dari pemerintah Arab Saudi masih ada.
(Baca Juga: Bahas TKI Dihukum Pancung, Fahri Pimpin Rapat Timwas TKI Bersama Menaker)
Sementara untuk kasus pembunuhan, harus mendapatkan maaf dari keluarga korban. Untuk itulah, pemerintah Indomesia terus melakukan pendampingan sebagai upaya dalam membebaskan dari hukuman mati.
"Kasus ini (tuduhan sihir) bisa dimaafkan oleh raja, kemungkinan besar masih bisa dibebaskan. Tapi yang pembunuhan ini sudah didampingi sejak awal sehingga kita punya semua datanya," tutur Iqbal.
(Fiddy Anggriawan )