JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima para pengurus Pagar Nusa di Istana Negara, Jakarta Rabu 21 Maret 2018. Dalam kesempatan itu, ia memerintahkan TNI dan Polri untuk bekerjasama dengan organisasi yang tergabung di Nahdlatul Ulama (NU) ini.
Ketua Umum Pagar Nusa, M. Nabil Haroen mengatakan, bahwa Kepala Negara juga meminta TNI dan Polri untuk bekerjasama dalam bidang rekrutmen anggota TNI-Polri dari santri Pagar Nusa.
"Selain itu, Presiden Jokowi berharap terdapat komitmen bersama antara santri Pagar Nusa untuk menjaga NKRI yang akan terus dibangun dan disinergikan bersama untuk menjaga kedaulatan NKRI," kata Nabil dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/3/2018).
Lebih lanjut, Nabil mengungkapkan bahwa pentingnya sinergi antara Pagar Nusa dengan TNI dan Polri. Sebab, selama ini Pagar Nusa merupakan pagarnya NU dan bangsa.
"Jadi jelas, kita menjaga kedaulatan Indonesia. Sinergi dengan Polri dan TNI penting, karena kita bersama-sama menjaga Indonesia dengan cinta," ungkap Nabil.
Ia menambahkan, Pagar Nusa konsisten menjaga Indonesia dengan berbagai cara dan strategi. Pagar Nusa juga menjalin kerjasama dengan berbagai negara di Eropa, Australia, China dan Jepang dalam isu ketahanan, geostrategik, hingga kebudayaan
Bersama Pagar Nusa, Presiden Jokowi juga membahas penanganan guna mengatasi gerakan radikalisme dan terorisme bersama Pagar Nusa. Kepala Negara mengajak Pagar Nusa untuk bersama-sama memerangi gerakan terorisme di Tanah Air.
"Saya mengajak Pagar Nusa untuk bersama-sama menangani terorisme. Ini masalah yang mengancam negara kita, maka kita harus bersama-sama," ujar Jokowi dalam pertemuan itu.
Presiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat hadir pada agenda Ijazah Kubro dan Pengukuhan Pimpinan Pusat Pagar Nusa di Cirebon Jawa Barat, pada akhir Januari 2018 lalu. Presiden Jokowi berjanji akan hadir pada agenda Pagar Nusa yang akan datang.
(Angkasa Yudhistira)