"Mereka harus melalui tanjakan, bahkan jalan terjal dan berlumpur tanpa menggunakan rem belakang yang khusus selain itu juga tak memakai standar atau kuda - kuda untuk menyangga kaki,"bebernya.
Kawasan terpencil dengan 12 desa yang mengelilingi lokasi tersebut. Perkampungan itu juga lanjut Arya dipercayai sebagai kaki langit untuk jantung Sulawesi Selatan yang berda tepat dibawah Pegunungan Kambuno yang berada 2.985 meter di atas permukaan laut.
Masyarakat setempat juga diketahui menggantungkan hidupnya dengan bercocok tanam hingga berternak. Selain memiliki kopi dengan cita rasa terbaik, mereka juga di percaya memiliki hasil kebun kakao yang diwariskan oleh leluhur.
(Mufrod)