Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kodam Cendrawasih: Bila Negara Perintahkan, Kita Siap Perang Lawan OPM

Fahreza Rizky , Jurnalis-Kamis, 29 Maret 2018 |14:36 WIB
Kodam Cendrawasih: Bila Negara Perintahkan, Kita Siap Perang Lawan OPM
Prajurit TNI saat baris-berbaris. Foto dok Okezone
A
A
A

Dengan pendekatan itu, banyak dari anggota OPM yang tergerak hatinya untuk bergabung kembali dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Seperti Agustus kemarin ada sekitar 3.000 (OPM) gabung juga menyerahkan senjata. Kita berharapnya seperti itu," imbuh Aidi.

Sebelumnya video Kepala Staf Operasi Komando Nasional TPNP G.Lekkagak Telenggen membacakan ultimatum perang di Markas Kimagi, Distrik Yambi, Puncakjaya, Papua, beredar di Yotube. Dalam video berdurasi 2.57 menit itu, membacakan ultimatum pernyataan perang.

"Freeport di Tembaga Pura itu harus tutup. Perang jangan berhenti, perang harus tanpa intervensi internasional di Papua. Ultimatum perang, saya sudah umumkan. Jadi, perang harus dilakukan di mana saya, di Papua. Ketentuan, aturan perang kita sudah keluarkan itu. Panglima TNI, Polda harus tunduk pada aturan itu, TPN di seluruh Papua, perang harus berdasarkan aturan ini. Tujuan, kami ingin perang lawan TNI, Polri sudah tecantum dalam aturan TPN."

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu pun merespon dengan tegas siap melawan milisi separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang mengultimatum perang terhadap TNI dan Polri.

"Ngajak perang? Ya perang saja. Kenapa? Masak makan soto di situ," kata Ryamizard usai menghadiri acara Sarasehan Keveteranan RI 2018, di Kemenhan, Jakarta Pusat, Rabu 28 Maret 2018.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu mengatakan, pihaknya siap menghadapi ultimatum perang yang dikeluarkan OPM. Sebab, itu menyangkut masalah kedaulatan negara.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement