Diracun dengan Novichok, Kondisi Putri Mantan Mata-Mata Rusia Sudah Membaik
LONDON – Yulia Skripal, putri dari mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal yang diracun bersama ayahnya di Salibury Inggris pada 4 Maret dikabarkan sudah mulai pulih. Namun, pihak rumah sakit mengatakan kondisi Sergei masih kritis.
BACA JUGA: PM Inggris: Mantan Mata-Mata Rusia Diberi Racun Novichok
Direktur Medis Rumah Sakit Distrik Salisbury, Christine Blanshard, mengatakan bahwa kondisi Yulia Skripal telah membaik setelah tiga pekan dalam kondisi kritis. Pemerintah Inggris mengatakan, perempuan berusia 33 tahun itu diracun dengan zat saraf kelas militer buatan Uni Soviet, Novichok.
"Dia telah merespon dengan baik terhadap perawatan tetapi terus menerima perawatan klinis ahli 24 jam sehari," kata Blanshard sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (30/3/2018).
Polisi kontra-terorisme Inggris mengatakan mereka meyakini zat meracuni Skripal dan putrinya telah ditinggalkan di pintu depan rumahnya di sebuah jalan yang tenang di Salisbury, Inggris selatan.
"Spesialis telah mengidentifikasi konsentrasi tertinggi dari agen saraf, hingga saat ini, seperti berada di pintu depan alamat," kata Scotland Yard dalam sebuah pernyataannya.
Kasus peracunan Skripal telah memicu ketegangan antara Rusia dengan negara-negara Barat, terutama Inggris dan Amerika Serikat.
BACA JUGA: Putin: Tidak Masuk Akal Rusia Racuni Mantan Mata-Mata
London yang menyatakan adanya keterlibatan Rusia dalam peracunan Skripal telah mengusir 23 diplomat Moskow dari Inggris. Langkah tersebut diikuti oleh sejumlah negara Eropa, Amerika Serikat dan Australia. Rusia yang membantah tuduhan tersebut membalas pengusiran diplomatnya dengan tindakan serupa.
(Rahman Asmardika)
