Israel mengatakan, para demonstran yang terbunuh adalah militan yang mencoba untuk menerobos pagar dan IDF hanya berusaha melindungi keselamatan warga Israel.
Pekan ini, Komisi Hak Asasi Manusia PBB mendesak Israel untuk mengendalikan tentaranya dan tidak menggunakan kekuatan yang berlebihan dalam menghadapi demonstran Palestina. Juru bicara Komisi HAM PBB, Elizabeth Throssell mengatakan, penggunaan senjata api seharusnya menjadi pilihan terakhir bagi IDF.
“Kami mengatakan bahwa Israel memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa kekuatan yang berlebihan tidak digunakan. Dan jika ada penggunaan senjata api jalan keluar yang tidak beralasan dan melanggar hukum untuk senjata api, yang mengakibatkan kematian, dapat dianggap sebagai pembunuhan disengaja yang melanggar Konvensi Jenewa, ” jata Throssell.
BACA JUGA: Korban Tewas Demonstrasi Gaza Bertambah Jadi 20, PBB Desak Israel Kendalikan Tentaranya
Demonstrasi Kepulangan Besar yang menuntut hak kembali bagi para pengungsi Palestina ke tanah mereka yang sekarang menjadi Israel direncanakan berlangsung selama tiga pekan. Demonstrasi itu akan mencapai puncaknya pada 15 Mei, pada hari yang disebut warga Palestina sebagai nakba atau bencana, memperingati peristiwa di mana ratusan ribu warga Palestina terpaksa melarikan diri keluar dari wilayahnya.
(Rahman Asmardika)