Menurut pengakuan Siti, Sebelumnya, dusunnya ini hanya ada jalan setapak, terjal, dan masih berupa tanah ini menjadi jalan tikus bagi petani untuk mengangkut hasil panen. Belum lagi bila hujan turun, sudah pasti jalan tikus ini sangat becek dan licin juga rawan longsor. Praktis, Kendaraan tidak bisa masuk. Sehingga para petani harus memanggul hasil panennya turun ke desa baru kemudian bisa diangkut dengan mobil.
Baginya pembangunan jalan setapak sepanjang 1.350 meter, lebar 2,5 meter, dan tebal 12 sentimeter yang menghubungkan antar dusun Karangwetan dengan Mroto, Desa Karang dirasakan sangat menguntungkan warga. Mereka tidak perlu memutar sejauh dua kilometer apabila warga dari Dusun Mroto hendak ke balai desa dan sebaliknya.
“Dibuka ini (jalan) ya bagus. Biasanya yang lewatnya muter kalau mau ke Balaidesa atau kalo mau jual panenan," lanjut Siti.
Senada, Tarmini yang juga tetangga Siti ikut membantu bersama salah satu keponakannya mengaku tak masalah kerja sedikit berat.Apalagi program TMMD ini sangat berguna untuk dusunnya.
"Sudah dapat izin bapake (suami) membantu pembangunan jalan ini. Masak bapak-bapak TNI sendiri saja yang kerja. Padahal jalan ini nanti yang merasakan itukan saya dan warga sini," akunya.
Bahkan para Kartini-Kartini dari Kodim O727 Karanganyar inipun tak mau ketinggalan. Di Komandoi istri Dandim Karanganyar, Putri Muchtar, para istri perwira yang tergabung dalam Persit Kartika Chandra Kirana cabang XLVIII Kodim 0727 Karanganyar inipun rela ikut turun membantu.