JAKARTA - Cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi yang terjadi di tanah air, membuat wilayah Indonesia dihantui bencana Hidrometeorologi seperti Banjir, Kekeringan, Badai dan longsor yang kerap terjadi di beberapa daerah.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Dr Armi ilmuan ITB, sepanjang 2017 sendiri telah tercatat sebanyak 2.314 kali bencana hidrometeorologi. Dengan demikian bencana tersebut cukup besar yakni 92% dari bencana lain yang terjadi di Indonesia. Jumlah tersebut juga diyakini akan terus bertambah.
Bencana hidrometeorologi tersebut memiliki dampak yang besar terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Melihat besarnya dampak yang ditimbulkan, masyarakat dan pemerintah perlu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi baik untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
Untuk mendukung hal tersebut, perlu dilakukan pengembangan teknologi monitoring dan prediksi kebencanaan hidrometeorologi, penyusunan tata ruang yang sesuai tingkat kerentanan bencana, dan kampanye untuk peningkatan pemahaman dampak dan pengurangan risiko bencana.
