Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

DPR: Buruh Jangan Mau Dijadikan Alat Politik Praktis

Fahreza Rizky , Jurnalis-Selasa, 01 Mei 2018 |07:45 WIB
DPR: Buruh Jangan Mau Dijadikan Alat Politik Praktis
Ilustrasi peringatan Hari Buruh (Foto: Okezone)
A
A
A

Iqbal melanjutkan, aksi di Istana Presiden akan dilakukan sampai dengan jam 13.00 WIB. Setelahnya, massa aksi akan bergerak ke Istora Senayan untuk merayakan May Day sekaligus deklarasi calon presiden RI 2019 - 2024 yang akan di pilih dan di dukung buruh Indonesia.

"Aksi May Day juga serempak dilakukan di seluruh Indonesia, seperti Surabaya 50 ribu buruh se-Jawa Timur di depan kantor gubernur, 15 ribu buruh se-Jawa Tengah di depan kantor gubernur, 15 ribu buruh se-Kepulauan Riau di depan kantor wali kota Batam ,2 ribu buruh Aceh, 10 ribu buruh Sumatera Utara, ribuan buruh Jawa Barat, dan lain-lainnya akan melakukan aksi di depan kantor gubernur masing masing," jelas dia.

Adapun tuntutan yang akan disuarakan buruh dalam aksi May Day kali ini yakni Tritura Plus, yaitu tiga tuntutan buruh dan rakyat.

"Pertama, turunkan harga beras, listrik, BBM, bangun ketahanan pangan dan ketahanan energi. Kedua, tolak upah murah, cabut PP Nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan, jadikan KHL 84 item. Ketiga, tolak TKA buruh kasar dari China, cabut Pepres Nomor 20 Tahun 2018 tentang TKA. Plusnya adalah hapus outsourcing dan pilih Presiden RI 2019 yang pro buruh," tegas Iqbal.

Dia mengungkapkan, KSPI dan serikat buruh lainnya pada Minggu 29 April 2018 telah diundang oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz dan jajarannya untuk berdialog tentang pelaksanaan May Day.

Kapolda, kata Iqbal, merespons baik rencana aksi buruh saat May Day dan meminta buruh melakukan aksi dengan tertib dan damai serta tidak mengganggu kepentingan masyarakat lainnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement