Pihak oposisi menuduh hasil pemungutan suara telah dimanipulasi agar menguntungkan Maduro dengan memanfaatkan pemindaian kartu tunjangan negara yang digunakan untuk mendapatkan makanan.
Warga miskin Venezuela diminta untuk memindai "kartu tanah air" yang dikeluarkan negara di tenda-tenda merah setelah pemungutan suara dengan harapan menerima "hadiah" yang dijanjikan oleh Maduro. Pihak oposisi melihat hal itu serupa dengan pembelian suara atau politik uang.
Falcon menyatakan menolak mengakui hasil pemilihan segera setelah proses pemungutan suara ditutup.
"Kami tidak mengakui proses pemilihan ini sebagai hasil yang sah ... kami harus menggelar pemilihan baru di Venezuela," kata Falcon sebagaimana dilansir BBC, Senin (21/5/2018).
Senada dengan Falcon, Pemerintah Amerika Serikat juga menyatakan tidak mengakui hasil pemilihan umum tersebut. Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB menyebut hasil pemilihan di Venezuela merupakan penghinaan terhadap demokrasi.