Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan, pengangkatan Ali Mochtar Ngabalin guna membantu Kantor Staf Presiden melakukan fungsi komunikasi politik kepada publik.
Menurut dia, bekas Tim Sukses (Timses) Prabowo Subianto di Pilpres 2014 itu merupakan politikus senior dan memiliki banyak pengalaman dan jaringan.
"Tugasnya adalah sebagai Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden. Bukan sebagai Juru Bicara Presiden atau Staf Khusus Presiden. Dia akan membantu mengomunikasikan apa yang sudah dikerjakan oleh pemerintah. Sudah begitu banyak program dan kebijakan yang dibuat pemerintah dan memerlukan komunikasi kepada publik yang lebih luas,” kata Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu tidak mempersoalkan sikap politik Ngabalin di masa lalu yang lebih banyak berseberangan dengan pemerintah. Sebab, tak ada kawan dan lawan yang abadi dalam politik.
"Bagi pemerintah, tidak ada yang namanya lawan politik. Semua adalah partner demokrasi," pungkas Moeldoko.