Mantan ibu negara Laura Bush, istri mantan presiden George Walker Bush yang juga dari Partai Republik, menulis sebuah artikel opini di suratkabar Washington Post hari Senin (18/6/2018) bahwa pemisahan anak-anak di perbatasan adalah hal yang “kejam” dan “tidak bermoral,” dan “membuatnya sangat sedih.”
Di New Orleans, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen dan Jaksa Agung Jeff Sessions, dalam pidato di hadapan kelompok penegak hukum hari Senin (18/6/2018), membela sikap pemerintahan Trump untuk memisahkan keluarga jika berupaya memasuki Amerika secara ilegal, dan bertekad akan mengadili para migran dan tidak akan minta maaf atas kebijakan yang diberlakukan.

Trump dalam serangkaian pernyataan di Twitter, mengecam masalah yang dihadapi Eropa akibat imigrasi massal dan bertekad akan mengendalikan arus migran ke Amerika.
Dalam teguran terhadap Amerika, yang jarang disampaikan, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan anak-anak migran tidak boleh dipisahkan dari keluarga mereka di perbatasan Amerika-Meksiko. “Anak-anak tidak selayaknya harus mengalami trauma karena dipisahkan dari orang tua mereka. Kesatuan keluarga harus dilestarikan,” ujar juru bicara Guterres.