THAILAND – Luapan air menghambat pencarian 12 remaja dan pelatih sepakbola mereka yang terperangkap di sebuah gua di Thailand selama empat hari. Hujan lebat membuat permukaan air naik lebih cepat dibanding kemampuan alat untuk memompanya sehingga menimbulkan keputusasaan ratusan petugas penyelamat.
Pintu masuk utama sekarang sudah tidak bisa dipakai, memicu pencarian cara lain untuk mencapai dasar kompleks terowongan. Komunikasi dengan orang-orang hilang ini sudah terputus sejak Sabtu 23 Juni 2018.
Tetapi pada Selasa 26 Juni, penyelam angkatan laut dilaporkan melihat jejak kaki baru di dalam kompleks terowongan, sehingga memunculkan harapan keselamatan kelompok itu.
Pompa air berkekuatan tinggi telah dipakai tetapi permukaan air naik lebih tinggi lagi semalam sehingga membanjiri lorong lain terowongan.
Tim pencari dan penyelamat kemudian meninggalkan daerah yang mereka yakini anak-anak yang hilang kemungkinan berada, dan sekarang mereka ke puncak bukit untuk menemukan lubang atau cara lain untuk masuk ke dalam.
Tim pencari juga menggunakan pesawat tanpa awak dengan pemindai suhu untuk terbang di atas gua di daerah itu, meskipun awan rendah membuat alat itu tidak mungkin terbang terlalu jauh.
Selama musim hujan, kata pemandu wisata setempat kepada wartawan BBC Jonathan Head, banjir dapat mencapai ketinggian 5 meter karena itulah tempat itu seharusnya hanya didaki antara April sampai November.
(Hantoro)