Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

12 Jam Gunung Agung Erupsi, Asap Tebal dan Api Terlihat di Puncak

Nurul Hikmah , Jurnalis-Jum'at, 29 Juni 2018 |06:14 WIB
12 Jam Gunung Agung Erupsi, Asap Tebal dan Api Terlihat di Puncak
Erupsi Gunung Agung. (Foto: Antara)
A
A
A

KARANGASEM - Gunung Agung terus aktif dalam 12 jam terkahir, bahkan secara visual teramati adanya api di atas puncak kawah yang mengeluarkan abu vulkanik.

Berdasarkan data KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung, adanya abu vulkanik dan sinar api dari pukul 24.00 Wita hingga pukul 06.00 Wita, Jumat (29/6/2018). Di mana dalam enam jam tadi ada asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 1500-2000 meter di atas puncak kawah. Selain itu juga teramati sinar api di atas puncak kawah.

Gunung Agung. Foto: Antara

Pada enam jam sebelumnya pada Kamis 28 Juni 2018 dari pukul 18.00 Wita hingga pukul 24.00 Wita, tampak asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 2.500 meter di atas puncak kawah. Secara kegempaan ada Tremor Menerus (Microtremor) yang terekam dengan amplitudo 10-15 mm (dominan 10 mm).

Dengan adanya hal tersebut petugas KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Wahyu Ardi Setiawan menyatakan tingkat Aktivitas Gunung Agung Level III (Siaga).

Saat ini rekomendasi untuk masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.

Gunung Agung. Foto: Antara

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling terbaru.

Selain itu masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement