JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyatakan, penerapan rest area monitoring dan sistem zoning atau manajemen lalu lintas di dalam rest area mampu mengurai kepadatan saat pelaksanaan arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah lalu.
Hal itu ditambah dengan adanya pengoperasian rest area secara fungsional, penambahan tempat istirahat, menyiapkan petugas JM Siaga, pengaturan lalu lintas di dalam rest area berdasarkan kebutuhan pen
"Kami bersyukur jika upaya kami dalam peningkatan pelayanan di rest area bisa dinikmati oleh pengguna jalan tol. Hal tersebut berangkat dari evaluasi dari penyelenggaraan mudik tahun sebelumnya. Bagaimana pelayanan di rest area dapat berjalan optimal dengan meminimalisir hal-hal yang dapat menyebabkan hambatan di lajur,” kata Direktur Operasi I PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Mohammad Sofyan di Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Sofyan mengemukakan, penerapan manajemen rest area ini berdampak pada mampu mencegah terjadinya kepadatan arus lalu lintas di dalam jalan tol. “Kami selalu komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa,” ucap dia.
Rest area monitoring merupakan sistem pengawasan dengan menggunakan teknologi CCTV, yaitu dengan memasang CCTV yang berfungsi untuk Vehicle Counting dan Surveillance yang dapat mendeteksi jumlah dan jenis kendaraan yang masuk dan keluar rest area, serta menghitung ketersediaan lahan parkir, sehingga dapat memandu petugas dalam pengaturan lalu lintas di rest area.
Menurut Sofyan, dengan sistem rest area monitoring tersebut jumlah kendaraan akan terpantau, arus lalu lintas di dalam rest area dapat terdistribusikan dengan baik dan tidak menimbulkan kepadatan kendaraan, sehingga pada akhirnya berdampak pada kelancaran arus lalu lintas di jalan tol.
Lebih lanjut Sofyan menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan berbagai terobosan dan strategi khusus untuk memberikan kenyamanan dan keamanan di rest area pada lebaran 2019 mendatang.
"Kami juga berupaya menambah titik lokasi rest area untuk membantu para pengguna jalan tol yang membutuhkan fasilitas rest area. Selain itu peningkatan fasilitas akan terus dikembangkan, dan memastikan Standard Pelayanan Minimal, dapat terus kami jaga bahkan tingkatkan,” papar Sofyan.
Selain itu, terurainya kepadatan di rest area, kata Sofyan dengan adanya, penambahan toilet mobile khususnya wanita, peningkatan kapasitas maksimal parkir yang tersedia, penambahan CCTV untuk monitoring rest area dan pengendalian rest area, penambahan SPBU Mobile, penambahan petugas pengendalian operasional di rest area, pengaturan lalu lintas di dalam rest area berdasarkan kebutuhan pengguna jalan tol, penambahan tempat istirahat sementara, penambahan petugas pengendalian operasional di rest area, sinergi dengan Pertamina dalam penambahan SPBU Mobile.
“Khusus untuk pengaturan lalu lintas di dalam rest area berdasarkan kebutuhan pengguna jalan tol, kami tajamkan dalam manajemen rest area berupa zoning, dimana melalui sistem manajemen lalu lintas ini, pengguna jalan bisa langsung menuju ke area pelayanan,” kata Sofyan.