"Ya makanya setelah nanti melihat kasus-kasusnya, baru kita ngeluarin rekomendasi sementara dalam jangka pendek. Tapi dalam dua-tiga hari ke depan, kami ngumpulin (data) dulu, kan lagi kita optimalisasi, kita analisis, terus yang di Selayar apa, nanti sekalian kita keluarkan rekomendasinya," terang dia.
Sebagaimana diketahui, insiden pertama melibatkan KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, pada 18 Juni 2018. Diperkirakan terdapat 200 penumpang yang akan menuju Tigaras dari Siamindo di dalam KM Sinar Bangun.
Namun hingga kini baru tiga orang yang ditemukan meninggal dunia dan 18 orang selamat atas insiden kecelakaan kapal itu. Proses pencarian terhadap korban KM Sinar Bangun pun resmi dihentikan pada Selasa 3 Juli 2018.
Tidak berselang lama dari kejadian tenggelamnya KM Sinar Bangun, kecelakaan kedua kembali terjadi. Kali ini KM Lestari Maju yang mengangkut 139 penumpang karam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, pada Selasa 3 Juli 2018 siang.
Sampai saat ini tim gabungan mendapati 26 korban tewas dalam insiden kecelakaan kapal di Selayar. Petugas pun masih berusaha mencari korban lain.
(Hantoro)