Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Koper yang Terikat di Tubuh Mayat Mengapung di Batam Diketahui Milik Kakak Angkat

Aini Lestari , Jurnalis-Jum'at, 06 Juli 2018 |17:48 WIB
Koper yang Terikat di Tubuh Mayat Mengapung di Batam Diketahui Milik Kakak Angkat
Ilustrasi Mayat (foto: Shutterstock)
A
A
A

BATAM - Koper hitam berisi batu berukuran besar yang terikat di pinggang mayat Taban Musadi, alias Edi, yang ditemukan mengapung di waduk Sei Ladi, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau pada Rabu 4 Juli 2018 lalu diketahui merupakan milik Heni yang merupakan kakak angkat Edi. Hal ini terungkap dari hasil pemeriksaan terhadap Heni.

"Heni merupakan kakak angkat korban dan dari hasil pemeriksaan, dia mengatakan bahwa koper hitam itu miliknya yang ia berikan kepada korban," kata Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Yunita Stevani melalui Kanit Reskrim, Iptu Awak Syakban Harahap, Jumat (6/7/2018).

Tak hanya mengatakan bahwa koper tersebut merupakan miliknya, Heni juga mengaku, mengetahui perihal kaburnya Edi dari rumah Pariyudi yang merupakan bapak angkatnya. Sesaat setelah Edi kabur, Pariyudi mencoba mencari Edi ke rumah Heni namun korban tidak berada di sana. Akhirnya, mereka sepakat untuk mencari Edi, namun Edi ditemukan mengapung di Sei Ladi.

"Heni yakin kalau itu Edi berdasarkan baju dan celana yang dikenakan dan koper hitam itu," kata Syakban.

Penemuan Jasad Edi di Waduk Sei Ladi, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau (foto: Aini L/Okezone) 

Kendati demikian, sepeda motor milik Nur Azizah dengan nomor polisi BP 3878 IA yang digunakan Edi saat kabur dari rumah belum ditemukan. Motor tersebut digunakan Edi saat pergi dari rumah sesaat setelah memukul Nur Azizah. Diduga, ia merasa marah dan memukul Nur Azizah karena cintanya bertepuk sebelah tangan.

Tak hanya memeriksa Heni, polisi juga telah memeriksa 5 orang saksi lainnya yakni Pariyudi, istri Pariyudi, anak laki-lakinya dan juga Nur Azizah alias Inong, anak perempuan Pariyudi serta pacar Nur Azizah.

Belakangan diketahui, Edi merupakan atlet lari yang kerap menjuarai kejuaraan tingkat Provinsi Kepri. Ia juga diketahui merupakan pribadi yang baik dan suka bercanda.

"Dulu dia sering juara. Tapi beberapa tahun belakangan, dia sudah tidak mengikuti kejuaraan lagi. Di sini dia tinggal bersama bapak angkatnya, Pariyudi," kata Solani, Ketua RT IIII, RW VII Tiban Indoteri, Tiban Indah, Sekupang.

Solani menjelaskan, sehari-hari, Edi merupakan pribadi yang baik. Kesehariannya, Edi kerap melakukan lari pagi.

"Subuh-subuh dia biasanya lari. Dia sering latihan karena dia sangat berambisi jadi atlit lari cepat. Dulu dia pernah bilang kalau dia suka sama anak bapak angkatnya itu. Tapi anak itu sudah punya pacar," pungkasnya.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement