SURABAYA - Nasib tragis menimpa UMR (6), bocah yang tinggal di Jalan Pepaya, Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil, Pasuruan itu terus menangis karena tidak kuat menahan rasa sakit. Wajahnya terbakar dan kedua kakinya robek akibat ledakan bom yang dirakit ayahnya sendiri, Ab (43).
Saat ini korban sedang dirawat di ruang ICU RS Bhayangkara Polda Jatim, Jalan A Yani Surabaya.
Tim dokter terus merawat korban secara intensif sampai sembuh nanti. Biaya pengobatan akan ditanggung pemerintah. Polisi juga melakukan penjagaan ketat di depan ruang ICU.
"Setiap bangun tidur, dia selalu menangis kesakitan. Kondisi bocah itu sangat memprihatinkan. Hanya tangisan dan rintihan yang keluar dari bibirnya," ucap Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Jumat (6/7/2018).
Machfud menjelaskan, bocah tersebut menderita luka bakar pada wajahnya, serta luka robek pada kedua kakinya.
"Di dalam ruangan, ada anggota keluarga yang menunggu bocah itu. Kami berharap korban segera sembuh dari luka-luka yang diderita akibat ledakan," harap Kapolda Jatim.
Ledakan bom menggoncang sebuah rumah kontrakan milik Saprani di Jalan Pepaya, Dusun Pogar, Desa Bangil Gempeng, Kecamatan Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Meski berdaya rendah atau low explosive, ledakan tersebut membuat kaca pecah dan asbes rumah rusak, serta meresahkan masyarakat setempat.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis 5 Juli 2018 kemarin, sekira pukul 11.30 WIB. Pemilik bom diduga pasangan suami istri (pasutri), kini polisi telah mengamankan sang istri dan tiga orang orang lainnya, sementara suami masih dalam pengejaran.
(Qur'anul Hidayat)