Kepala Negara percaya ada harapan yang kuat agar MTQ bisa mengingatkan umat Islam untuk menjadikan alquran sebagai nafas, pegangan hidup yang hakiki. Ayat-ayat alquran harus benar-benar bisa diresapi, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-sehari.
"Termasuk supaya alquran jadi panduan kita dalam menjalankan wasathiyah Islam, Islam yang moderat, Islam yang menyejukkan," ucap dia.
Ulama dan cendikiawan muslim dunia telah berkumpul di Indonesia pada Mei 2018 lalu untuk menanamkan bibit awal terbentuknya poros wasathiyah Islam dunia. Dalam pertemuan itu ulama dan cendikiawan optimismistis poros wasathiyah Islam dunia akan jadi arus utama.
"Langkah itu memberikan harapan bagi lahirnya dunia yang damai, dunia yang aman, dunia yang sejahtera dan berkeadilan sosial," pungkasnya.
(Khafid Mardiyansyah)