JAKARTA - Delapan orang pengunjuk rasa menamakan diri Forum Komunikasi Kerukunan (FKK) 124-27 Juli 1996 berdemonstrasi di depan Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, menuntut penuntasan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam peristiwa 27 Juli 1996 atau Tragedi Kudatuli.
Koordinator FKK 124-27 Juli 1996, Yulier Hutagalung mengatakan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri harus mendorong penuntasan pelanggaran HAM tersebut. "Sudah hampir 22 tahun, hingga saat ini kasus 27 juli belum selesai," katanya dalam orasinya, Jumat (20/7/2018).
Peristiwa Kudatuli adalah bentrokan dua kubu massa pendukung PDI. Mulanya massa PDI pendukung Soerjadi (Ketua Umum PDI versi Kongres Medan) menyerbu untuk mengambil alih Kantor PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat yang dikuasi pendukung Megawati Soekarnoputri (Ketua PDI hasil Kongres Surabaya).
Penyerbuan dilakukan massa pendukung Soerjadi dibantu aparat keamanan. Bentrokan kedua kubu terjadi. Kerusuhan meluas hingga hingga ke beberapa titik di Jakarta. Beberapa bangunan dibakar massa dan korban jiwa berjatuhan.
Komnas HAM mencatat ada lima orang tewas, 149 lainnya luka-luka serta 23 orang hilang dalam peristiwa tersebut. Bahkan 136 orang ditahan pemerintah saat itu, termasuk aktivis Budiman Sujatmiko yang kini jadi politikus PDIP.
Megawati Soekarnoputri (Heru/Okezone)
Komnas HAM telah menyimpulkan bahwa adanya pelanggaran HAM dalam peristiwa berdarah tersebut.