The Great Wyrley Outrages
Arthur Conan Doyle menerima banyak surat penggemar pada masanya, termasuk dari orang-orang yang mengira dia adalah tokoh fiksi ciptaannya, Sherlock Holmes, dan meminta bantuannya untuk mengungkap suatu misteri.
Pada dekade pertama abad 20, seorang pengacara bernama George Endalji dibebaskan dari penjara setelah menjalani tiga tahun hukuman kerja paksa dari tujuh tahun yang dijatuhkan padanya.
Menurut pengadilan, dia bersalah atas mutilasi kuda-kuda dan hewan ternak serta teror kejam surat anonim yang ditujukan ke orangtuanya sendiri.
Endalji berkeras bahwa dia tidak bersalah dan meminta Doyle membantunya untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Doyle yakin bahwa warna kulit Endalji — ayahnya adalah orang India — berperan, dan dia bekerja keras untuk melawan apa yang kini dikenal sebagai rasisme institusional di polisi Staffordshire.
Kasus itu menjadi berita besar yang sensasional dan dikenal dengan Great Wyrley Outrages.
Pada 2005, Julian Barnes menulis fiksi Arthur & George berdasarkan peristiwa tersebut. Kisah petualangan detektif yang cerdas ini kemudian masuk dalam daftar pendek Man Booker Prize dan diadaptasi untuk drama dan film.
Hilangnya Paula Jean Welden
Pada hari pertama Desember 1946, seorang mahasiswi berusia 18 tahun hilang saat berjalan-jalan di Long Trail di Vermont.
Paula Jean Welden adalah anak tertua dari seorang desainer yang terkenal akan karyanya, pengocok cocktail gaya art deco, dan menjalani pendidikan tahun kedua di Bennington College.
Welden memutuskan untuk berjalan-jalan di jalur hiking pada sebuah Minggu sore yang dingin. Gagal meyakinkan teman-temannya untuk menemaninya, dia pergi sendiri, dan tak membawa tas atau uang.
Saat dia tidak kembali ke kampus, sheriff setempat pun dilibatkan, dan penyelidikan kasusnya kemudian dikecam karena dianggap tidak memadai.
Berbagai teori sudah diuji, mulai dari dia jatuh dan mengalami amnesia sampai bunuh diri dan pembunuhan, namun jasadnya tak pernah ditemukan. Antara 1945 sampai 1950 ada empat kasus orang hilang lain di area itu yang tidak bisa dijelaskan.
Misteri itu kemudian membangkitkan imajinasi penulis setempat, Shirley Jackson, yang suaminya mengajar di Bennington.
Novelnya yang mengerikan pada 1951, Hangsman, terinspirasi oleh kasus hilangnya Welden, dan cerpennya, 'The Missing Girl' juga menyentuh kasus tersebut.
Dalam sebuah twist yang segar, novel karya Susan Scarf Merrell pada 2014, berjudul Shirley, kembali mengangkat kasus itu dan memunculkan tersangka baru, Shirley Jackson sendiri.