PUTRA mantan presiden Angola ditahan setelah dituduh menggelapkan dana sebesar USD1,5 miliar atau sekira Rp22 triliun di negara dengan sebagian besar penduduk hidup dalam kemiskinan.
Jose Filomeno dos Santos sebelum ditangkap bertanggung jawab atas anggaran yang ditampung dalam badan tersendiri dengan dana sebesar USD5 miliar.
Pengelolaan dana ini diteliti sejak terungkap dalam dokumen yang dibocorkan, dan dikenal dengan Paradise Papers. Melalui dokumen ini terungkap bahwa jutaan dolar mengalir ke orang-orang dekat Dos Santos.
Jaksa penuntut Angola, Alvaro Da Silva Joao dalam pernyataan mengatakan, "mengingat rumitnya dan parahnya kasus ini dan untuk menjamin keefektifan penyelidikan...jaksa memutuskan untuk menahan mereka yang tertuduh."
Mereka yang dituduh termasuk, Dos Santos.
"Bukti yang dikumpulkan dalam kasus ini merupakan bukti cukup bahwa tertuduh terlibat dalam korupsi," tambah pernyataan itu.
Yang juga dituduh terlibat dalam kasus koruspi ini adalah pengusaha Angola keturunan Swiss, Jean-Claude Bastos de Morais, kata jaksa penuntut.
Dos Santos yang memiliki nama julukan Zenu, diangkat menjadi kepala badan dana yang mengelola sekitar USD5 miliar pada 2013 oleh ayahnya, Jose Eduardo dos Santos, yang saat itu masih menjabat sebagai presiden.
Ia mundur tahun lalu setelah mendominasi politik negara itu selama hampir empat dekade.
Ia memberikan kekuasaan sektor-sektor strategis kepada kroni-kroninya, termasuk perusahaan minyak kepada putrinya, Isabel.
Mantan presiden ini memilih penggantinya dari rezimnya sendiri, mantan menteri pertahanan Joao Lourenco dan berharap pengalihan kekuasaan akan berjalan damai.
Ia juga mengangkat pejabat-pejabat yang setia kepadanya mengepalai militer dan kepolisian.
Para loyalis mantan presiden dicopot
Namun Lourenco segera bertindak cepat setelah terpilih sebagai presiden tahun lalu dan mulai mencopot orang-orang yang dipasang Dos Santos.
Laurenco berjanji untuk kembali menggenjot perekonomian dengan menggeser Isabel Dos Santos sebagai kepala perusahaan minyak Sonangol dan juga memecat Zenu sebagai kepala badan dana negara.
Partai oposisi utama, Unita, menyambut penahanan Jose Filomeno dos Santos dan memuji presiden atas apa yang mereka sebut, "memenuhi janji."
Presiden Angola, Joao Laurenco. (Foto: Reuters)
"Angola harus menjadi negara yang normal...dan negara demokratis," kata juru bicara Unita, Alcides Sakala kepada kantor berita AFP.
Banyak orang setiap Dos Santos dicopot dari jabatan-jabatan penting termasuk panglima militer dan kepala kepolisian dan juga eksekutif di perusahaan-perusahaan negara.
Angola adalah produsen minyak terbesar kedua Afrika namun angka pengangguran tinggi.
Wartawan BBC urusan Afrika Mary Harper mengatakan mantan presiden Dos Santos dituduh menjalankan negara seperti bisnis keluarga, sementara sebagian besar warga Angola hidup dalam kemiskinan. Selain kaya minyak, Angola juga kaya akan sumber daya alam lain termasuk permata.
Follow Berita Okezone di Google News
(dka)