Belajar dari Para Satwa
Jadi, meskipun kita tidak bisa menyapa rekan kerja Anda dengan cara yang mirip dengan hyena dan bonobo, memilih keberpihakan bisa menjadi sangat penting. Satu hal yang bisa dipelajari dari analisa kepemimpinan mamalia betina adalah pentingnya koalisi: siapa yang Anda ajak berteman di jejaring sosial Anda, dan keahlian yang muncul seiring dengan usia dan pengalaman.
Kepemimpinan perempuan, seperti ditunjukkan oleh dunia binatang, akan lebih mungkin muncul ketika perempuan membentuk kelompok dan bekerjasama. Smith mengutip gerakan #MeToo, sebagai contoh paralel yang terjadi di dunia manusia, di mana "siapa pun bisa terlibat, dan tak peduli seberapa besar kekuatan yang Anda miliki," kata Smith.
Koalisi virtual perempuan ini "benar-benar mempengaruhi masyarakat, jadi itu bisa disebut kepemimpinan, dan sangat mirip dengan apa yang kita lihat di bonobo, hyena, dan kelompok-kelompok lain yang bergabung," kata dia.
Tetapi apakah kita bisa membuat lompatan dari hewan berbulu ke perempuan pekerja? Ide ini memang kontroversial, Smith dan rekannya mengakui. Ini bermasalah karena "tingkat kerumitan dan perbedaan dalam sistem sosialnya sangat besar," kata Christos Ioannou di Universitas Bristol.
"Ini adalah lompatan besar, yang saya pikir sangat sulit untuk dibandingkan," kata Ioannou, yang mempelajari perilaku dan kepemimpinan kolektif.
Isyarat Halus
Tim Smith berpendapat bahwa beberapa bentuk kepemimpinan perempuan telah sepenuhnya diabaikan. Penelitian kepemimpinan seringkali berfokus pada hierarki yang besar dan kompleks dalam bisnis, pemerintahan atau militer. Tetapi cara kerja kepemimpinan perempuan, dalam keluarga dan kelompok kecil misalnya, lebih samar tetapi tetap memberikan wawasan yang berharga.
Bahkan pada primata dengan kepemimpinan yang bias laki-laki, kepemimpinan perempuan dapat luput dari perhatian. Julie Teichroeb, ahli ekologi perilaku primata di Universitas Toronto, mempelajari monyet-monyet vervet. Karena betina dari spesies ini memimpin dari tengah atau bagian belakang kelompok -bayangkan seperti manajemen menengah - studi awal salah mengira bahwa pengambilan keputusan hanya dilakukan oleh para pejantan besar di depan, dia menjelaskan.
Tentu saja, warisan biologis kita hanyalah satu aspek mengapa wanita kurang terwakili dalam kepemimpinan. Aspek lainnya adalah budaya. Manusia punya keterampilan inovasi budaya yang dapat mengubah lingkungan kita sendiri, oleh karena itu tim Smith berpendapat bahwa kita dapat membentuk masa depan yang lebih banyak memberi peluang kepemimpinan bagi wanita.
Studi ini lebih memberikan ide yang menarik daripada bukti kuat, tetapi penulis merencanakan analisis kuantitatif lebih teliti di masa depan. Namun demikian, kedelapan spesies dengan kepemimpinan wanita yang kuat ini bisa jadi topik menarik untuk penelitian selanjutnya.
________________________________________
Anda bisa membaca versi asli tulisan ini di BBC Capital dengan judul 'With females in charge bonobo society is more chilled out'.
(Hantoro)