Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Teknologi Kuno Ini Gantikan AC sebagai Pendingin Ruangan

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Kamis, 11 Oktober 2018 |08:46 WIB
Teknologi Kuno Ini Gantikan AC sebagai Pendingin Ruangan
(Foto: Shervin Abdolhamidi)
A
A
A

MESKI tinggal di wilayah gurun yang keras dan panas, warga memanfaatkan angin untuk menyejukkan udara dan membuat kulkas bebas listrik

"Saya juga punya AC, tapi saya lebih suka duduk di bawah penyejuk udara alami ini. Mengingatkan saya pada masa lalu," kata Saberi, menunjuk pada badgir (penangkap angin) di atas tempat kami duduk.

"Chai lagi?"

Di panasnya musim panas kota Yazd, kota gurun di tengah Iran yang suhunya saat itu mencapai 40 derajat Celsius, segelas chai panas biasanya tidak akan jadi pilihan saya.

Tapi, matahari bersinar tanpa ampun di luar patio teduh dan berangin di tempat saya duduk di tengah halaman. Melihat panasnya matahari sore, keinginan untuk berpamitan pun menghilang. Saya justru menengadah dan mengamati struktur teknologi menakjubkan yang dipercaya sudah berusia ribuan tahun ini.

Penangkap angin adalah struktur tinggi, seperti cerobong asap yang bermunculan dari atap rumah-rumah tua di banyak sekali kota bergurun di Iran. Secara sederhana penangkap angin menjaring hembusan angin sejuk dan mengarahkannya ke bawah, baik itu masuk ke dalam rumah atau ke ruang penyimpanan bawah tanah yang menjadi kulkas untuk menyimpan makanan yang bisa cepat rusak. Riset menunjukkan bahwa penangkap angin bisa mengurangi suhu dalam ruangan sampai sekitar 10 derajat.

(Foto: Shervin Abdolhamidi)

Sejak zaman peradaban kuno di Persia, Mesir, Babilonia sampai Arab, peradaban selalu mampu mengadaptasikan arsitekturnya pada lingkungan mereka yang panas dan keras, dengan mengembangkan metode ventilasi natural. Contoh penangkap angin bisa ditemukan sepanjang Timur Tengah dan Mesir, seperti juga di Pakistan dan India.

Karena penangkap angin dibangun di titik tertinggi sebuah bangunan, mereka sangat rentan terhadap kelapukan dan kerusakan. Penangkap angin tertua di Iran hanya berasal dari abad ke-14, tapi referensi tentang adanya penangkap angin telah ditulis oleh sastrawan Persia abad ke-5, Nasir Khusraw.

Ada perselisihan panjang antara Iran dan Mesir tentang asal-usul penangkap angin. Lukisan dari sekitar 1300 SM yang ditemukan di dekat Luxor menggambarkan dua struktur segitiga di atas kediaman Firaun Nebamun, yang menyebabkan para arkeolog Mesir yakin bahwa penangkap angin pertama dikembangkan di Mesir.

Sementara itu, reruntuhan kuil api Persia dari 4000 SM memiliki banyak struktur mirip cerobong asap, beberapa di antaranya tanpa bekas abu, yang membuat arsitek Iran yakin bahwa penangkap angin berasal dari Iran.

Menurut Dr Abdel Moniem El-Shorbagy, asisten profesor arsitektur dan desain di Universitas Effat di Jeddah, Arab Saudi, penangkap angin ditemukan di seluruh Timur Tengah, Pakistan dan India. Misalnya seperti penangkap angin empat sisi dari istana dinasti Abbasid dari abad ke-8 di Ukhaidir, Irak, yang menunjukkan dampak arsitektur tradisional Persia di wilayah ini. Satu teori menunjukkan bahwa penangkap angin diadopsi dan menyebar ke daerah-daerah ini setelah penaklukan Arab terhadap Iran pada abad ke-7.

(Foto: Shervin Abdolhamidi)

Sore harinya di atap Yazd Art House, bekas mansion era Qajari yang diubah menjadi kafe, saya melihat ke langit kota sambil mendengarkan lagu Iran yang diputar dari radio kecil yang tergantung di dinding. Sambil menikmati segelas Sekanjabin dingin (minuman lokal dari madu dan cuka yang dituangkan dalam cangkir yang dilapisi irisan tipis mentimun), saya mengamati sekelompok penangkap angin yang menjulang dari atap-atap rumah. Mereka tampak seperti gedung pencakar langit mini.

Sebagian besar penangkap angin di perumahan Yazd berbentuk segi empat, dengan lubang di empat sisi untuk menangkap angin yang bertiup dari berbagai arah. Moyeen, seorang karyawan kafe, mengatakan kepada saya bahwa penangkap angin heksagonal dan oktagonal juga umum.

"Penangkap angin di sini multi-arah, karena ada angin semilir yang datang dari semua arah - tidak seperti di Maybod [sebuah kota kecil sekitar 55 km barat laut Yazd], di mana penangkap angin hanya punya satu saluran masuk untuk mencegah angin gurun yang keras dan berdebu dari utara memasuki rumah-rumah," kata dia menjelaskan. "Di sini kita dikelilingi oleh pegunungan yang menghalangi angin gurun."

Saya berdiri di atas atap, mencoba memahami fisika di balik penangkap angin. Angin dingin yang bertiup di daerah yang lebih tinggi diarahkan ke bawah melalui celah vertikal yang sempit, yang secara bersamaan mendorong udara hangat dari dalam bangunan ke atas, dan keluar melalui bukaan di sisi yang berlawanan dari penangkap angin.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement