Melalui kegiatan tersebut, terlihat seluruh anak yang berada di pengungsian tersenyum lepas dan sesekali tertawa terbahak-bahak dari gambar yang mereka warnai, seolah-olah tidak memiliki duka dan beban akibat bencana gempa bumi dan tsunami.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk trauma healing bagi anak-anak agar mereka tidak larut dalam kesedihan dan dapat menatap masa depan yang lebih baik dan menjadi pribadi yang kuat.

“Kegiatan mengajak bermain anak-anak ini setidaknya bisa mengurangi rasa traumanya. Anak-anak ini logikanya belum jalan, hanya merasa, dan jika rasa dikembalikan kepada senang, happy, maka anak-anak ini lupa dengan kejadian yang mereka alami,” kata salah seorang prajurit TNI, berdasarkan keterangan tertulis dari Puspen TNI yang diterima Okezone, Jumat (12/10/2018).
(Qur'anul Hidayat)