Dalam pertemuan yang dilaksanakan selama 1,5 jam itu banyak didiskusikan mengenai permasalahan ekonomi, kebangsaan sampai dengan penanganan bencana alam.
Sultan juga memiliki pandangan mengenai bagaimana merajut kebangsaan sebagai mana cita-cita para pendiri bangsa.
“Pesan Beliau, keberagaman itu adalah asa kita bersama. Keberagaman juga harus terus memastikan bahwa bangsa jangan terpecah belah,” ujarnya.
Menurutnya, demokrasi di Indonesia tidak boleh merusak sendi-sendi kearifan bangsa. Demokrasi hanyalah alat atau kendaran untuk menuju kemakmuran. Sehingga, pilpres jangan sampai memecah belah persatuan bangsa.
(Qur'anul Hidayat)