Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Perempuan Muslim India yang Perjuangkan Haknya sebagai Seorang Pelacur

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Minggu, 14 Oktober 2018 |11:49 WIB
Kisah Perempuan Muslim India yang Perjuangkan Haknya sebagai Seorang Pelacur
Industri seks di India berkembang pesat. (Foto : Getty Images)
A
A
A

Buku berjudul A People's Constitution: Law and Everyday Life in The Indian Republic membahas bagaimana konstitusi India, terlepas dari "penulisan berlatar kaum elit dan pandangan mereka, ternyata menyerap kehidupan dan imajinasi sehari-hari di India selama transisi dari negara kolonial ke sebuah republik demokratis".

Kurangnya materi arsip membuat De harus mengandalkan catatan pengadilan untuk mengumpulkan kisah Husna Bai sebagai bagian dari gerakan yang lebih besar yang dilakukan kaum perempuan di negara itu.

Namun petisi Bai ini menuai banyak perhatian dan sekaligus memicu kecemasan.

Para birokrat dan politisi berdebat sengit soal ini meninggalkan "segunung berkas-berkas". Sekelompok pelacur di Allahabad dan perkumpulan Dancing Girls Union tampil memberikan dukungan.

Banyak petisi serupa di pengadilan yang diluncurkan oleh para pelacur di kota Delhi, Punjab, dan Bombay.

Begum Kalawat, seorang pelacur yang tinggal di negara bagian Bombay menggugat ketika diusir dari sebuah kota setelah ada laporan bahwa ia menjajakan seks di dekat sebuah sekolah.

Ia membawa kasusnya ke pengadilan tinggi, dan menyatakan bahwa pengusiran itu telah melanggar haknya terkait kesetaraan, kebebasan bertransaksi dan gerakannya.

Undang-undang baru itu membuat para pekerja seks was-was dengan masa depan mereka. Mereka menggalang dana dari para pelanggan dan pengusaha setempat untuk membatalkan aturan baru di pengadilan.

Sekitar 75 perempuan yang mengaku sebagai anggota serikat penyanyi dan penari profesional, menggelar demonstrasi di luar gedung parlemen di ibukota, Delhi. Mereka mengatakan kepada para anggota parlemen bahwa tindakan keras terhadap profesi mereka akan membuat pelacuran merembet ke kawasan-kawasan yang dianggap terhormat.

 Majelis konstituen India terdiri dari sejumlah perempuan terkemuka yang menentang prostitusi.

Sekitar 450 perempuan yang terdiri dari penyanyi, penari bahkan perempuan yang 'yang mempunyai reputasi buruk' membentuk serikat untuk menentang aturan baru itu. Sekelompok penari di Allahabad mengumumkan akan mengadakan demonstrasi sebagai bentuk protes terhadap UU itu karena "telah melanggar hak-hak profesi yang sudah dijamin konstitusi."

Para pekerja seks komersil di distrik lampu merah yang ramai di Calcutta mengancam akan melakukan aksi mogok makan jika pemerintah tidak menyediakan mata pencaharian alternatif bagi 13.000 pekerja seks di sana.

Polisi dan pemerintah menyatakan keprihatinan mereka atas petisi Husna Bai. Tidak mengherankan, aturan itu mendapat perlawanan sengit dari para perempuan anggota parlemen dan pekerja sosial yang memimpin kampanye untuk legislasi melawan perdagangan manusia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement