JAKARTA – Dalam berbagai kesempatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap menegaskan bahwa dirinya bukan bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI) yang telah dibubarkan pada tahun 1965.
"Saya sejak di 2014, sampai sekarang masih ada, Presiden Jokowi itu PKI. Saya sekali lagi saya lahir tahun 1961, PKI dibubarkan tahun 1965-1966. Umur saya baru empat tahun, masa ada PKI balita. Yang benar sajalah," kata Jokowi saat menyerahkan ribuan sertifikat hak atas tanah di kawasan Marunda, Jakarta Utara, Rabu (17/10/2018).
Jokowi juga membantah bahwa kakek dan neneknya merupakan kader atau simpatisan dari partai berlambang palu dan arit tersebut. Dia menyatakan bahwa sangat mudah dalam menelusuri rekam jejak dari para leluhurnya itu.
"Ya sekarang ini kan gampang banget orang tua saya di Solo, kakek dan nenek saya almarhum juga di Boyolali, gampang banget. Tanya aja di masjid dekat rumah orang tua saya, di masjid dekat rumah kakek nenek saya, gampang banget ngecek-nya," sambung Jokowi.
"NU ada di Solo, Muhammadiyah ada di Solo, Al-Irsyad ada di Solo, LDII ada di Solo, Persis ada di Solo. Ormas-ormas semuanya ada di Solo. Tanya aja masjid-masjid di dekat rumah, gampang banget kan," tambahnya.