SOLO - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Solo mengaku mengalami kerugian menyusul tercemarnya air oleh limbah hingga berwarna merah seperti darah. Humas PDAM Kota Solo Bayu mengatakan, nama baik perusahannya menjadi buruk menyusul peristiwa ini.
Selain itu, pihak PDAM pun mengalami kerugian material, karena selama dua minggu berturut-turut pihaknya melakukan pengurasan di bak penampungan air.
Alhamdulillah, dugaan penyebab air berubah merah di RW 12 Banyuanyar diketahui @PEMKOT_SOLO @RiafmSolo @PRO2SKA pic.twitter.com/MKyacP6CVf
— PDAM Solo (@pdamsolo) October 17, 2018
"Selama dua Minggu, kita melakukan pengurasan. Sehingga membuang air yang seharusnya bisa dikonsumsi masyarakat. Kedua kita mengeluarkan biaya untuk melakukan pengurasan yang seharusnya tidak perlu itukan butuh biaya," kata Bayu saat di konfirmasi Okezone, Rabu (17/10/2018).
"Masyarakat juga tidak bisa mengkonsumsi air yang kita juga produksi. Sehingga penggunaan air di daerah tersebut mengalami penurunan," sambungnya.
Karena kerugian itulah, PDAM siap melaporkan pemilik gudang pada pihak Kepolisian. Apalagi di lokasi pabrik, pihak PDAM menemukan adannya mesin yang diduga dipakai untuk menyemprot air limbah ke dalam pipa milik PDAM.