Arab Saudi Beri Keterangan Baru Soal Kematian Jamal Khashoggi
Dia menjelaskan bahwa menurut rencana, tim itu bisa menahan Khashoggi di sebuah rumah aman di luar Istanbul untuk "jangka waktu" tertentu tetapi kemudian membebaskannya jika dia akhirnya menolak untuk kembali ke Arab Saudi. Namun, kemudian kesalahan terjadi dan tim itu melangkahi perintah mereka dan menggunakan kekerasan yang berujung pada tragedi.
Khashoggi menolak untuk kembali ke Arab Saudi dan mengatakan bahwa ada seseorang menunggu di luar gedung konsulat dan akan menghubungi pihak berwenang jika dia tidak muncul dalam satu jam.
Salah satu anggota tim kemudian mengancam Khashoggi sehingga dia berusaha berteriak. Saat itulah anggota tim tersebut panik, berusaha mencegahnya dengan mencekik dan menutup mulutnya, namun tindakan itu justru membunuh jurnalis berusia 59 tahun itu.
“Jika Anda menempatkan seseorang di usia Jamal dalam posisi ini, dia mungkin akan mati. ” kata pejabat itu.
Untuk menutupi kesalahan itu, mereka kemudian menggulung jasad Khashoggi ke dalm karpet dan menyerahkannya kepada “kooperator lokal”untuk disingkirkan. Sementara ahli forensik tim, Salah Tubaigy berusaha menghilangkan jejak dari insiden itu.
BACA JUGA: 18 Tersangka Pembunuhan Jamal Khashoggi Ditahan, Pejabat Intelijen Saudi Dipecat
Mustafa Madani, seorang anggota tim kemudian mengenakan pakaian Khashoggi, kacamata dan arloji Apple-nya dan pergi melalui pintu belakang konsulat dalam upaya untuk membuat terlihat seperti Khashoggi telah keluar dari gedung. Madani pergi ke Distrik Sultanahmet tempat ia membuang barang-barang tersebut.
Pejabat itu mengatakan semua 15 anggota tim telah ditahan dan ditempatkan dalam penyelidikan, bersama dengan tiga tersangka lokal lainnya. Sementara pejabat intelijen Al-Asiri dan seorang penasihat kerajaan telah dipecat menyusul kejadian ini.
18 Tersangka Pembunuhan Jamal Khashoggi Ditahan, Pejabat Intelijen Saudi Dipecat
(Rahman Asmardika)
