"Waktu kita melaksanakan Asian Games, disana kita sudah mulai melihat bagaimana gerakan mengantri itu dilakukan, bagaimana budaya mengantri, bagaimana budaya membuang sampah, bagaimana kemudian rasa nasionalisme kita lakukan disaat mendukung atlit-atlit kita di Asian Games maupun Asian Para Games itu merupakan revolusi mental," ungkapnya.
Puan tidak membantah memang ada kesulitan untuk menerapkan revolusi mental kepada seluruh rakyat Indonesia. Namun, revolusi mental penting dilaksanakan untuk perubahan Indonesia kedepan yang lebih baik.
"Dikatakan susah ya susah, tapi kita harus berusaha untuk bisa melakukannya dan harus dilakukan, karena ya itu salah satu cara Indonesia nantinya bisa berkompetisi dengan negara lain dengan perubahan-perubahan yang ada di pelayanan publik," terangnya.
(Khafid Mardiyansyah)