JAKARTA – Koran Sin Po kini bisa diakses secara digital. Koran yang pertama kali terbit pada 1 Oktober 1990 tersebut telah didokumentasikan oleh Monash University di Melbourne, sehingga bisa diakses secara digital.
Koleksi koran Sin Po secara digital oleh Monash University itu diluncurkan pada 25 Oktober di kampus tersebut, Clayton, Australia. Koleksi koran Sin Po secara digital itu bisa diakses di https://repository.monash.edu/collections/show/117.
Berdasarkan penelusuran Okezone, Sabtu (27/10/2018), dalam laman tersebut, pembaca dapat mengakses koleksi koran Sin Po dalam bentuk digital, mulai dari 1923 hingga 1941. Dalam laman ini juga terdapat pengantar soal koran Sin Po. Koran yang terbit mingguan itu pertama kali terbit pada 1 Oktober 1910.Koran Sin Po sendiri diinisiasi oleh peranakan Tionghoa di Jakarta.
Dituliskan, Sin Po memiliki peran penting dalam perkembangan bahasa dan budaya Indonesia. Surat kabar mingguan itu juga berkontribusi dalam membentuk bahasa Indonesia. Selain itu, kata-kata dalam bahasa Hokkien dalam surat kabar tersebut juga ada beberapa yang diserap dalam bahasa Indonesia.
Sementara itu, Menurut Dr Rheny Pulungan, seorang warga Indonesia yang sekarang bekerja di Perpustakaan Monash University mengatakan proyek untuk mendigitalkan koleksi koran Sin Po dilakukan sejak setahun terakhir.

Selain karena untuk melestarikan informasi yang ada di dalam koran-koran tersebut, Rheny Pulungan mengatakan bahwa selama ini banyak peneliti yang ingin mengakses koran Sin Po harus datang langsung ke Monash.