ULAN BATOR - Presiden Mongolia Khatlmaa Battulga mengancam akan melakukan mogok makan menyusul konflik antara dirinya dengan parlemen yang didominasi oleh partai berkuasa. Partai Demokrat yang mengusung Battulga hanya memperoleh suara minoritas di dalam Great Khural, parlemen nasional negara Asia Timur itu.
Battulga dilaporkan kesal karena kritiknya terhadap parlemen Mongolia tidak dihiraukan. Battulga baru-baru ini meminta parlemen untuk dibubarkan karena dianggap gagal meningkatkan kondisi ekonomi di Mongolia.
“Mogok makan? Itu tahap di mana kita berada,” kata Battulga dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi pemerintah sebagaimana dilansir RT, Rabu (31/10/2018).
Battulga adalah anggota kubu oposisi, Partai Demokrat, yang hanya menduduki sembilan kursi di parlemen, dibandingkan dengan Partai Rakyat yang menguasai 65 kursi.
Gerakan untuk membubarkan parlemen membutuhkan setidaknya dua pertiga mayoritas untuk disahkan dan, dengan kekuasaan presiden secara efektif terbatas untuk mengajukan dan memveto undang-undang, langkah mogok makan mungkin merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan Battulga agar dia didengar.
Juru bicara kepresidenan belum memberikan pernyataan mengenai ancaman Battulga itu.
(Rahman Asmardika)